Perilaku Warga Negara yang Bertentangan dengan Upaya Mewujudkan Jaminan HAM

Dalam rangka mewujudkan jaminan Hak Asasi Manusia (HAM) dibutuhkan kontribusi dari seluruh warga negara Indonesia. Walaupun beragam lembaga telah dibentuk sebagai upaya memperjuangkan HAM, namun basis kekuatan utama terletak di tangan warganya. Karena merekalah subjek atau pelaku dan obyek dari upaya mewujudkan jaminan HAM pada muka bumi ini.

Adanya undang-undang yang mengatur dan menjamin HAM seringkali tidak diperhitungkan seseorang dalam bertindak. Sebagian dari mereka terbiasa berbuat baru kemudian berpikir. Atau mungkin ada faktor lain yang menghambat tegaknya jaminan terhadap HAM.

Sosialisasi yang belum sepenuhnya menjangkau kalangan misalnya. Oleh karena itu, untuk menangani kasus ini dibutuhkan peran serta masyarakat dan seluruh lembaga terkait. Agar upaya mewujudkan jaminan HAM bisa terlaksana dengan baik.

Upaya tersebut juga mustahil terealisasikan jika orang di dalamnya abai akan hal-hal kecil. Berikut ini contoh perilaku warga yang bertentangan dengan upaya mewujudkan jaminan HAM:

Ppkn Perilaku warga negara yang bertentangan dengan upaya mewujudkan jaminan ham


A. Di Lingkungan Keluarga

  1. Membangkang terhadap kedua orang tua

Secara sadar maupun tidak sadar sikap ini merupakan perilaku tercela yang bertentangan dengan berbagai aturan apa pun jenisnya. Termasuk jaminan akan hak asasi manusia. Di mana manusia sebagai makhluk hidup berhak untuk dihormati. Terlebih sama anak kandung yang telah dirawat dan dibesarkan sedari kecil.

Dalam agama juga dijelaskan bahwa ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua.

2. Abai terhadap aturan keluarga

Tidak berlebihan jika dibuat aturan khusus dalam suatu keluarga. Baik yang tertulis dan yang tidak tertulis (aturan/norma yang telah berlaku turum temurun sejak keluarga terdahulu). Hal itu selain bertujuan untuk menciptakan suasana keluarga yang harmonis juga untuk menghindari sikap egois -bersikap sesuka hati.

Aturan tersebut juga harus berdasarkan kesepakatan bersama dari semua anggota keluarga. Sebab merekalah nantinya yang akan melaksanakan aturan-aturan yang telah dibuat.

Berawal dari skala kecil maka diharapkan tumbuh generasi yang taat pada aturan.

Ingat: "Aturan dibuat untuk ditaati, bukan untuk dilanggar".

3. Bersikap seenaknya (tidak sopan) kepada sesama anggota keluarga

Sebagian dari upaya mewujudkan jamninan HAM adalah saling menghormati. Yang muda menghormati yang tua dan begitu pun sebaliknya.

Maka dari itu, sebagai makhluk hidup wajib menghargai serta menghormati anatar sesama. Sopan santun sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika hendak bertindak manusia dituntut agar memikirkannya terlebih dahulu. Bukan hanya sekadar mengikuti keinginan yang kadang berasal dari bisikan setan.

"Orang bodoh yang berakhlak lebih mulia dari orang pintar yang tidak berakhlak".

4. Kurangnya kerjasama

Ibarat pepatah "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Kerjasama sangat diperlukan dalam berbagai hal yang sifatnya positif. Seperti ketika di rumah membantu pekerjaan orang tua sesuai kemampuan, membantu adik mengerjakan tugas sekolah, saling mendukung antar saudara, dan lain sebagainya.


B. Di Lingkungan Sekolah

1. Tidak menghormati guru

Salah satu kewajiban murid terhadap gurunya ialah ta'dhim, hormat, taat, dan patuh. Tanpa diperintah sekalipun. Seseorang bisa mengetahui tentang ilmu (pandai) karena adanya sosok guru yang senantiasa sabar dalam mendidik.

"Barokahnya ilmu terdapat pada Ridho guru. Sedangkan Ridhonya Allah terdapat pada Ridho kedua orang tua".

Guru adalah orang tua di sekolah. Bak pahlawan tanpa tanda jasa yang semestinya dihormati dan dihargai.

Sebagai murid, lingkungan  kedua setelah keluarga yang dijadikan tempat untuk mewujudkan jaminan HAM adalah sekolah. Hampir seperempat atau bahkan setengah hari siswa melaluinya di lingkungan sekolah.

2. Melanggar tata tertib sekolah

Jika di sebuah negara terdapag undang-undang yang mengatur kelangsungan hidup masyarakatnya, maka di sekolah pun terdapat peraturan khusus. Bagi siswa-siswi yang melanggaranya akan dihadiahi sanksi ataupun hukuman.

Dalam tata tertib sekolah selain memuat norma-norma juga memuat hak-hak yang mengarah pada HAM. Aturan apa pun itu harus ditegakkan, termasuk disekolah yang digunakan sebagai tempat mencerdaskan generasi penerus bangsa. Sehingga dari perilaku tersebut upaya mewujudkan jaminan HAM bisa terealisasikan.

3. Enggan bekerja sama dengan semua warga sekolah

Warga sekolah merupakan semua orang yang ada di sekolah dan mempunyai peran aktif. Apabila ada warga sekolah (misal: sesama murid) yang enggan bekerja sama maka hal itu bisa dikategorikan sebagai faktor penghambat terwujudnya jaminan terhadap HAM di lingkungan sekolah.

4. Tidak menghargai segala bentuk perbedaan

Adanya perbedaan bukan berarti pengrongrong persatuan. Akan tetapi menjadi kekayaan dalam suatu ikatan. Di sekolah banyak ditemui orang atau teman yang berasal dari daerah lain dengan membawa karakter yang berbeda-beda. Hal demikian tentu saja sering menimbulkan perbedaan pendapat.

Perlu diketahui juga bahwa sikap membeda-bedakan teman termasuk faktor penghambat terwujudnya jaminan HAM.

5.Rendahnya sikap toleransi

Poin ini masih berhubungan dengan poin nomor 4. Pembahasannya berupa perbedaan yang harus dijaga dan dihargai.

Baca juga: Faktor pendorong banyaknya anak putus sekolah


C. Di Lingkungan Masyarakat

1. Tidak menghormati orang lain

Pada konteks yang lebih luas sikap saling menghargai & menghormati sangat diutamakan serta dijunjung tinggi. Tak jaarang masalah yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh sikap manusia itu sendiri. Sikap semena-mena, memandang remeh orang lain, dan kebiasaan buruk lainnya.

2. Melanggar tata tertib masyarakat

Aturan dapat dikategorikan menjadi dua bagian. Yaitu aturan tertulis dan aturan tidak tertulis. Aturan yang tertulis pastinya mudah diketahui. Begitu pula aturan tidak tertulis seperti norma dan adat istiadat yang berlaku.

Berbaur dengan masyarakat/tetangga menjadi hal yang tak terelakkan. Sehingga rentan terjadi pelanggaran yang dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM.

3. Menolak bekerja sama

Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan. Dan untuk mencukupi kebutuhannya sudah pasti memerlukan campur tangan orang lain. Saat membangun rumah, ada hajatan, pernikahan, kematian, dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan tersebut mustahil jika dilakukan sendirian. Kalaupun bisa, maka akan memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya.

4. Tidak ikut kegiatan masyarakat

Kegiatan rutinan seperti musyawarah RT, doa bersama, kerja bakti, gotong royong, menggalang dana, membantu korban bencana, dan kegiatan keagamaan lain sampat kini masih dijalankan oleh beberapa masyarakat. Selain menjalin silaturahmi, juga sebagai ajang memperkuat persatuan & kesatuan.

Salah satu hak manusia kepada manusia lainnya ialah menghadiri undangan. Bila terdapat orang yang jarang berbaur dengan masyarakat tanpa alasan yang jelas, akibatnya orang itu dikucilkan. Kasus tersebut tentunya bertentangan dengan upaya mewujudkan jaminan HAM.


D. Di Lingkungan Bangsa & Negara

1. Tidak menghormati orang lain

Baik dalam skala sempit ataupun skala luas, tindakan tidak menghormati orang lain termasuk perbuatan tercela dan tidak sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

2. Melanggar tata tertib & norma

Bahkan sampai perbuatan kecil pun semuanya telah diatur pada Undang-undang (UU). Ketika mengendarai motor & mobil contohnya. Oleh karena itu diharapkan masyarakat agar mematuhi tata tertib serta norma yang berlaku.

Dampak dari kesalahan kecil itulah tercipta kesalahan-kesalahan lain yang jauh lebih besar. Apabila hal ini dibiarkan imbasnya upaya mewujudkan jaminan terhadap HAM tak mungkin terwujud.

3. Memecah belah bangsa

Tindakan saling menghasut yang belakangan terjadi ini banyak menimbulkan perbedaan pendapat. Apapun tujuannya tindakan tersebut tidak dibenarkan oleh aturan manapun. Masyarakat dalam hal itu diimbau supaya tidak menyebarkan suatu berita yang belum jelas kebenarannya.

4. Tidak punya rasa peduli terhadap sekitar

Antara manusia satu dengan manusia lainya bagaikan tubuh. Apabila ada bagian yang sakit, maka yang lain pun ikut merasakan. Tetapi pada kenyataannya masih ada saja manusia batu. Tidak peduli terhadap saudaranya yang sedang ditimpa musibah.

Sikap seperti itu seyogyanya dihindari guna terwujudnya kehidupan yang harmonis. Di mana Hak Asasi Manusia (HAM) dijunjung tinggi.

Baca juga: Upaya pemerintah dalam mengentaskan jumlah pengangguran


Demikian pembahasan mengenai perilaku warga negara yang bertentangan dengan upaya mewujudkan jaminan HAM. Setelah mengetahui hal-hal tersebut diharapkan timbul kesadaran untuk berperan aktif dalam mewujudkan jaminan HAM. Meliputi di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta bangsa dan negara.

Post a Comment

3 Comments

  1. Rapih banget gan tulisannya bagus untuk referensi ,


    Jangan lupa kunjungi,
    https://aisurunihongo.blogspot.com/2021/01/lirik-terjemahan-shinku-horou-niji.html?m=1

    ReplyDelete

Jangan melakukan spam, tak ada link dan bicara kotor.
Berkomentarlah dengan cerdas