LAPORAN PERJALANAN WISATA STUDY TOUR MA MATHOLI'UL HUDA KE YOGYAKARTA
Pengampu : Ibu Prasetyawati, S. Pd
Disusun oleh :
1.Atif Musya'aroh (03)
2.Nita Fatmasari (21)
Kelas : 11 MIA 2
MA MATHOLI'UL HUDA PUCAKWANGI
TAHUN AJARAN 2018/2019
A. Latar Belakang
Yogyakarta atau banyak orang sering menyebutnya dengan kota Jogja adalah salah satu provinsi di Indonesia dari salah satu dari 7 daerah istimewa, selain Aceh, Berau, Bulungan, Kutai, Kalimantan barat, dan Surakarta.
Study tour merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh MA MATHOLI'UL HUDA, khususnya untuk siswa kelas XI. Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk membuka wawasan siswa tentang pengetahuan di luar kelas. Jogja menjadi tujuan karena ada berbagai macam tempat yang bisa menambah pengetahuan siswa. Baik itu sejarah, budaya, tempat-tempat penting, dll.
Sebelumnya terjadi perbedaan pendapat dalam pemilihan tujuan wisata. Namun, atas pertimbangan yang matang karena beberapa hal serta telah diadakan voting, maka Jogja dijadikan sebagai tujuan wisata study tour tahun ini.
B. Tujuan
Tujuan study tour dari laporan perjalanan ini adalah :
1. Menambah wawasan siswa mengenai Yogyakarta
2. Sebagai sarana pengenalan siswa dengan budaya lain
3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara langsung
4. Memberikan pengalaman pada siswa peserta study tour
5. Rekreasi sebelum UAS dan naik ke kelas XII.
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan study tour ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Jumat, 19 April 2019 – Ahad, 21 April 2019.
Lokasi : Yogyakarta.
D. Peserta Kegiatan
Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas XI serta beberapa guru pendamping.
E. Pembiayaan atau Biaya Perjalanan Study Tour
Biaya yang dikeluarkan dalam melakukan perjalanan wisata study tour ini sebesar Rp.480.000.
ISI LAPORAN PERJALANAN
A. Kami, siswa-siswi dari MA MATHOLI’UL HUDA mengadakan study tour ke Yogyakarta pada tanggal 19 April 2019. Selama 1 hari 2 malam, berakhir di tanggal 21 April 2019.
Dari Sokopuluhan, tepatnya di sekolah kami menggunakan bus pariwisata Soegiharto. Semua siswa duduk di kursi yang sudah di atur atau di pesan sebelumnya. Sementara para guru dan staff lainnya duduk di bagian depan dan belakang. Kami dijadwalkan berangkat pukul 18.30. Tetapi bus baru berangkat pukul 19.30 karena terdapat siswa yang terlambat dan ada kendala lain.
Pertama kali kami berangkat menuju Demak jam 19.30 untuk ziarah ke Makam Sunan Kalijaga. Saat di perjalanan satu bis kami semua senang dan gembira. Waktu mulai malam kami semua tertidur di dalam bis, di tempat duduknya masing-masing karena lokasi yang jauh. Setelah itu kami di bangunin oleh semua guru karena sudah sampai di lokasinya, yaitu di Demak, Sunan Kalijaga. Semuanya turun dari bus lalu menuju masjid untuk melakukan salat berjamaah. Setelah salat berjamaah kami menuju Makam Sunan Kalijaga. Sesampainya di makam semuanya sudah selesai ambil wudlu saat di masjid tadi. Kami berkumpul untuk memosisikan tempat.
Ziarah pun sudah selesai kami beranjak untuk menuju bis kami yang ada di parkiran. Tempatnya sedikit jauh dari makam tersebut. Saat menuju ke tempat parkiran ada yang beli makanan, beli minuman, beli baju yang ada di pedagang kaki lima, dan lain-lain.
Setelah semuanya berkumpul kami masuk ke dalam bis masing-masing. Setelah di koordinasi siswa sudah lengkap dan semua bis menuju tempat wisata. Dari Demak ke Jogja jaraknya sedikit jauh dan para siswa tertidur lelap di dalam bisnya masing-masing.
Ziarah pun sudah selesai kami beranjak untuk menuju bis kami yang ada di parkiran. Tempatnya sedikit jauh dari makam tersebut. Saat menuju ke tempat parkiran ada yang beli makanan, beli minuman, beli baju yang ada di pedagang kaki lima, dan lain-lain.
Setelah semuanya berkumpul kami masuk ke dalam bis masing-masing. Setelah di koordinasi siswa sudah lengkap dan semua bis menuju tempat wisata. Dari Demak ke Jogja jaraknya sedikit jauh dan para siswa tertidur lelap di dalam bisnya masing-masing.
Pada jam 04.45 kita sampai di tempat wisata, tapi kita melakukan salat berjamaah dulu di Mushalla yang dekat dengan Pantai Indrayanti. Lalu para siswa di suruh untuk mandi dan ganti baju atau bersih-bersih badan, semuanya sudah siap. Kita sarapan pagi yang tempat nya di tepi pantai Indrayanti. Kami menunggu makanan yang baru disiapkan oleh pegawainya dan makanan siap dihidangkan. Kami mengantre untuk mengambil makanan. Setelah saya lihat lauk pauknya gak cocok sekali sama tempatnya.
Saat di sekolah kami katanya kita tinggal pilih ikan bakar atau ayam bakar, tapi ujung-ujungnya hanya ikan pindang, mi, tempe, kerupuk dan teh hangat setengah gelas. Semua kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang di janjikan oleh bapak ibu guru. Saat itu kami semua selera makannya. Sebagian memilih untuk membeli pop mie di warung terdekat di situ.
Setelah semua sudah makan kami menuju Pantai Indrayanti yang ombaknya sangat besar. Ketika kami foto album, semua lepas sandal di taruh di tepi pantai. Sandal-sandal tersebut terkena ombak dan sebagian sandal terseret oleh ombak. Baju kami pun basah terkena ombak.
Hal yang membosankan lainnya adalah menaiki tebing yang ada di dekat pantai Indrayanti. Saat masuk kami bayar per orangnya Rp.2000. Sampai di atas tebing kami berfoto-foto sebentar karena cuaca yang sangat panas kita mengeluh kesahkan cuaca di tebing tersebut.
Saat di sekolah kami katanya kita tinggal pilih ikan bakar atau ayam bakar, tapi ujung-ujungnya hanya ikan pindang, mi, tempe, kerupuk dan teh hangat setengah gelas. Semua kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang di janjikan oleh bapak ibu guru. Saat itu kami semua selera makannya. Sebagian memilih untuk membeli pop mie di warung terdekat di situ.
Setelah semua sudah makan kami menuju Pantai Indrayanti yang ombaknya sangat besar. Ketika kami foto album, semua lepas sandal di taruh di tepi pantai. Sandal-sandal tersebut terkena ombak dan sebagian sandal terseret oleh ombak. Baju kami pun basah terkena ombak.
Hal yang membosankan lainnya adalah menaiki tebing yang ada di dekat pantai Indrayanti. Saat masuk kami bayar per orangnya Rp.2000. Sampai di atas tebing kami berfoto-foto sebentar karena cuaca yang sangat panas kita mengeluh kesahkan cuaca di tebing tersebut.
Sehabis di tempat wisata tersebut, kami mencari warung untuk membeli minuman. Lalu menuju ke tempat parkir bis dan naik bis sambil menunggu teman yang masih ada di pantai. Semua teman berkumpul di tempat yang sudah di janjikan. Dan menaiki bus bersama menuju ke lokasi yaitu Goa Pindul.
Perjalanan dari Pantai Indrayanti menuju Goa Pindul tidaklah jauh, tapi jalannya cukup menegangkan, jalannya sangat berliku-liku, dipinggir jalan semuanya jurang. Kami melihat pemandangan yang bagus dari kaca jendela seperti pepohonan serta jalan yang berliku. Tak lupa kami berfoto-foto di dalam bis dan bercerita-cerita sambil menukar pengalaman.
Kami menikmati cerita-cerita teman yang saling menukar pengalaman mereka. Akhirnya sampai di lokasi Goa Pindul. Semuanya mempersiapkan baju ganti untuk bermain air di Goa Pindul. Semuanya turun membawa barang bawaannya, lalu berbondong-bondong berjalan menuju tempat untuk ganti pakaian basah. Sampai di tempat ganti baju atau home stay semua ganti baju, dan setelah ganti baju kami menuju ke lokasi untuk mengambil pelampung.
Masing-masing memakai pelampung. Lalu menuju Goa Pindul bersama-sama dengan pemandu. Semuanya turun ke air dan menaiki pelampungnya masing-masing dan per anggota kami di suruh pemandu untuk pegangan tangan temannya masing-masing, dan di sana ternyata banyak orang yang berasal dari luar kota, luar negeri, luar Jawa, dll. Saat memasuki gua Pindul jalanya sangat macet, dan terdesak-desak dengan anggota lain, saat di jalan anggota kami tangannya ada yang terlepas dari anggotanya sendiri, saat itu anggota yang terpisah sama pemandu gak bisa berjalan. Lalu kami semua sekuat tenaga berusaha untuk supaya bisa berjalan. Dan akhirnya usaha tidak sia-sia kami semua bisa keluar dari gua Pindul.
Masing-masing memakai pelampung. Lalu menuju Goa Pindul bersama-sama dengan pemandu. Semuanya turun ke air dan menaiki pelampungnya masing-masing dan per anggota kami di suruh pemandu untuk pegangan tangan temannya masing-masing, dan di sana ternyata banyak orang yang berasal dari luar kota, luar negeri, luar Jawa, dll. Saat memasuki gua Pindul jalanya sangat macet, dan terdesak-desak dengan anggota lain, saat di jalan anggota kami tangannya ada yang terlepas dari anggotanya sendiri, saat itu anggota yang terpisah sama pemandu gak bisa berjalan. Lalu kami semua sekuat tenaga berusaha untuk supaya bisa berjalan. Dan akhirnya usaha tidak sia-sia kami semua bisa keluar dari gua Pindul.
Dan ternyata sehabis dari Goa Pindul kami berjalan menuju Sungai Oya, ternyata kami menuju Sungai Oya di jemput dengan mobil pick up yang cuma muat 15 orang. Kami menaiki mobil tersebut bersama-sama di tengah perjalanan kami melewati kebun daun minyak kayu putih dan sayuran ganja. Sesampai di lokasi kami turun dari mobil menuju Sungai Oya, dan pemandu anggota kami menyarankan kan kami menaiki pelampung dan kami kira seperti tadi di saat di Goa Pindul kami di suruh berpegangan. Dengan anggotanya tapi ternyata tidak kami semua di lepaskan sendiri-sendiri dengan arus yang deras, tapi semakin lama semakin lama arusnya gak ada sama sekali lalu kami terjebak di tengah perjalanan pelampungnya gak bisa berjalan sama sekali , lalu pemandu kami menyusul dari belakang dan menarik anggota kami biar bisa berjalan pelampungnya. Namun, Pelampung semakin lama udah bisa berjalan setelah menyusuri sungai Oya kami turun dari pelampung dan menuju ke tempat penunggu mobil pick up. Beberapa menit mobilnya sudah datang dan kami menaikinya. Setelah sampai lokasi awal tadi kami semua turun dan menuju home stay untuk mengambil baju yang kering , setelah mengambil baju kami mencari kamar mandi yang sudah disediakan oleh warga di sana, setelah kami semua mandi dan ganti baju kami mengembalikan baju yang basah ke home stay tadi, kami disuruh bapak ibu guru untuk makan terlebih dahulu setelah kami makan kami membawa baju-baju tadi untuk dibawa ke bis , setelah semuanya sudah makan kami semua berjalan menuju parkir bis dan menaiki. Sesampai di bis kami semua sudah kelelahan. Katanya sehabis di Pantai Indrayanti, Gua Pindul, Sungai Oya, katanya mau ke Tebing Bereaksi , tapi ujung-ujungnya mana buktinya. Semua pada kecewa, tapi gak papa yang penting jadi ke Malioboro. Pasti kalau ke Tebing Bereaksi pasti gak mungkin karena waktu yang sudah sore banget.
Dan akhirnya ketiga bis tersebut menuju ke pusat oleh-oleh Jogja atau disebut dengan Malioboro. Ternyata perjalanan dari Sungai Elo ke Malioboro sangat jauh. Di waktu yang untuk ke Malioboro kita di bis juga cerita-cerita lagi dan berfoto-foto lagi.
Sampai di Malioboro kira-kira jam 19.07 tetapi hari itu malam Minggu Malioboro kan setiap malam Minggu kan pastinya ramai, dan apalagi semakin larut malam semakin ramai. Di lokasi Malioboro pak sopirnya bingung cari tempat untuk memarkirkan bisnya. Saat itu ketiga bis tersebut mengelilingi Malioboro untuk mencari tempat parkir yang kosong sampai beberapa kali keliling, dan ternyata gak ada juga. Guru-guru mengasih tahukan kepada murid-muridnya kali kita semua gak jadi ke Malioboro. Raut muka semua anak-anak pada kecewa, kenapa kita dari tadi di PHP melulu, katanya tadi mau ke tebing bereaksi tapi gak jadi dan kita memakluminya , tapi ini juga mau ke Malioboro juga gak jadi, kenapa ini kita semua ke Jogja yang dituju sebenarnya kan pusat oleh-olehnya kan. Dan saat itu itulah semua siswa sudah gak ada rasa senang-senangnya. Tidak ada yang dinikmati saat rekreasi, semua pada kecewa. Saat itu kami semua merasa kesal dengan diri sendiri, saat itu kami di tanyai kira-kira kalian mau makan dulu apa mau belanja dulu. Saat itu kami semua senang sekali ketika guru itu menanyai begitu, kami memilih belanja dulu baru makan. Tapi kita semua mengira kalau belanjanya di Malioboro atau di toko-toko yang menjual semua beragam oleh-oleh Jogja, dan ternyata tidak kami memarkirkan bis dan turun di puas oleh-oleh Jogja yang oleh-oleh cuma bakpia. Dan sebagian malas turun memilih untuk berdiam di dalam mobil. Setelah semuanya yang membeli oleh-oleh tadi kembali menaiki bis dan menuju ke rumah makan atau restoran. Beberapa menit kemudian kami sampai di rumah makan dan semua turun dari mobil dan berjalan menuju rumah makan.
1 Comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteJangan melakukan spam, tak ada link dan bicara kotor.
Berkomentarlah dengan cerdas