Laporan Perjalanan

Laporan Perjalanan Wisata Study Tour MA Matholi'ul Huda ke Yogyakarta


Disusun oleh :
Dina Rohmatin (06)
Kelas               : 11 MIA 2
Pengampu     : Ibu Prasetyawati, S.Pd

MA MATHOLI'UL HUDA PUCAKWANGI
TAHUN AJARAN 2018/2019

                           
          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Yogyakarta atau orang sering menyebutnya dengan kata Jogja adalah salah satu provinsi di Indonesia dan satu dari 7 Daerah Istimewa selain Aceh, Berau, Bulongan, Kutai, Kalimanta Barat, dan Surakarta.
Study Tour merupakan kegiatan rutin yang dilakukan MA Matholi’ul Huda, khususnya kelas 11. Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk membuka wawasan siswa tentang pengetahuan di luar kelas.
Sebelumnya terjadi perbedaan pendapat mengenai pemilihan tempat wisata. Namun, atas pertimbangan yang matang karena beberapa hal serta pengadaan voting, maka Jogja dijadikan sebagai tujuan wisata study tour tahun ini.
Jogja menjadi tujuan wisata karena ada berbagai macam tempat yang bisa menambah pengetahuan siswa. Baik itu sejarah, budaya, tempat-tempat penting, dll.

B. Tujuan
Tujuan study tour dari laporan perjalanan ini adalah :
1. Menambah wawasan siswa mengenai Yogyakarta
2. Sebagai sarana pengenalan siswa dengan budaya lain
3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara langsung
4. Memberikan pengalaman pada siswa peserta study tour
5. Rekreasi sebelum UAS dan naik ke kelas 12

C. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan study tour ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Jumat, 19 April 2019 -  Ahad, 21 April 2019
Lokasi : Yogyakarta

D. Peserta Kegiatan
Kegiatan ini diikuti oleh siswa – siswi kelas 11 serta beberapa guru pendamping.

E. Biaya Perjalanan Study Tour
Biaya dalam melakukan perjalanan study tour ini sebesar Rp 480.000,00 yang berasal dari iuran siswa.


ISI LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR

A. Laporan Perjalanan Study tour
Kami siswa-siswi dari MA Matholi'ul Huda mengadakan study tour ke Jogja pada tanggal 19 April 2019 selama sehari 2 malam dan berakhir pada tanggal 21 April 2019.
Dari Ds. Sokopuluhan, tepatnya kami berkumpul di madrasah terlebih dahulu untuk mendengarkan beberapa instruksi serta pengecakan ulang dan doa bersama sebelum bersama-sama menuju Jogja. Kami menggunakan bus pariwisata Soegiharto, semua siswa duduk di kursi yang sudah dipesan sebelumnya kepada panitia. Sementara para guru dan beberapa staff duduk di kursi yang sudah ditentukan.
Kami dijadwalkan berangkat pada pukul 18.30. Namun, karena beberapa kendala bus baru berangkat pada pukul 19.30. Waktu yang lumayan lama karena molor hampir 1 jam.
Sebelum menuju Jogja, kami menyempatkan ziarah di makam Sunan Kalijaga, Demak. Karena tidak afdhol jika anak-anak madrasah melakukan perjalanan jauh tanpa berziarah di makam para wali. Di sana kami bukan hanya ziarah, namun juga melaksanakan sholat isya' karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 kurang lebih.
Dari Demak, kami meneruskan perjalanan ke Jogja. Karena mungkin efek capek dalam mempersiapkan persiapan study tour atau karena waktu yang sudah malam, teman -teman di bus sebagian besar sudah terlelap. Hanya sebagian yang masih terjaga ada yang asyik berceloteh dengan teman sebangku, main hp, dll.

B. Objek Wisata yang Diamati
Lama perjalanan yang kami tempuh, akhirnya kami sampai di Pantai Indrayanti. Kami langsung melaksanakan sholat shubuh di sana. Setelah itu, ada beberapa teman yang membersihkan diri dengan mandi atau bahkan hanya membasuh muka. Sebagian besar hanya berganti pakaian untuk menuju ke pantai, sehingga sedikit yang mandi di pagi hari tersebut.
Sekitar pukul 06.30 kami berkumpul di sekitar pantai untuk sarapan pagi dan entah karena tidak berselera makan atau apa, banyak yang tidak menghabiskan makanannya. Setelah itu, kami diberi waktu untuk bersenang- senang di sekitar pantai dengan syarat HP harus tetap online agar gampang dihubungi. Aku dan teman yang lain mulai berpencar dengan sahabat karib atau grup. Ada yang cuma berempat bahkan berdua dengan pacar.



Di pantai, kami berfoto bersama teman sekelas untuk mengisi foto album dan karena ombak pantai selatan yang besar, sandal-sandal yang kami titipkan tiba-tiba terseret oleh arus pantai. Kami histeris dan berusaha mengambil sandal kami kembali. Ada yang berhasil mendapatkannya lagi ada pula yang pasrah karena sandalnya harus hanyut.
Karena hari semakin siang, akhirnya kami meneruskan perjalanan ke Goa Pindul dan Sungai Elo, yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk ke Goa Pindul. Setelah sampai kami bergegas untuk mengambil ban karet dan pelampung untuk rafting. Perlu waktu yang lama untuk sampai ke ujung goa, karena banyaknya pengunjung sehingga arus air menjadi tidak stabil. Di goa tersebut banyak kelelawar dan di dalamnya sangat gelap serta lembap. Kami saling berpegang tangan agar tidak terpisah dengan rombongan. Sampai di ujung goa kami disambut oleh para pemandu untuk kembali menuju ke Sungai Elo.
Perjalanan ke Sungai Elo, kami menggunakan mobil brondol (karena tak tahu bahasa kerennya apa wkwkwk).
Di sana kami bertemu kembali dengan air. Lalu duduk di atas ban karet menyusuri sungai. Airnya yang hijau dan tampak segar untuk diselami, beberapa teman akhirnya memilih untuk berenang. Sangat menyenangkan karena kami melakukan aksi tarik menarik agar cepat sampai tempat pemberhentian yang ditentukan oleh pemandu.
Dari Sungai Elo kami akhirnya harus cepat-cepat membersihkan diri untuk menuju ke Malioboro, mengingat waktu yang sudah semakin sore. Namun, sebelum melanjutkan perjalanan kami makan siang terlebih dahulu dan melakukan sholat dhuhur dan asar di sana. Setelah semuanya siap kami meneruskan perjalanan ke Malioboro. Lagi-lagi entah karena efek apa, teman-teman di bus kembali tidur. Mungkin untuk menghemat energi.
Karena perjalanan yang lumayan jauh, aku dan teman-teman lain benar-benar dikuasai oleh kantuk. Sekitar pukul 06.00 kami tiba di Malioboro dan para guru memberi instruksi untuk bersiap-siap turun.


Itu adalah foto di mana aku dan Ayuk teman sebangku ku di bus menunggu bus berhenti dengan cara berselfi ria. Hhehehehehe. Namun, setelah beberapa lama bus tidak kunjung berhenti padahal kami sudah melewati jalan Malioboro dan di tengah-tengah kecemasan itu, salah satu temanku pingsan. Hal itu cukup membuat geger seisi bus dan entah bagaimana akhirnya bus yang kami tumpangi berhenti di omah oblong.
Dijelaskan kenapa kami tidak bisa ke Malioboro karena bus tidak mendapat tempat parkir, di malam minggu yang membuat para pelancong banyak yang berjalan-jalan di Malioboro. Membuat kami harus menelan pil kekecewaan karena tidak sempat menginjakkan kaki di pusat oleh-oleh itu. Alhasil kami pulang tanpa membeli pernak-pernik untuk keluarga di rumah.
Banyak yang komplain kepada guru kenapa tidak jadi ke Malioboro. Sehingga banyak dari kami yang merasa badmood. Sampai beberapa guru membuat pengertian kalau kami harus berpikir rasional dan bijak. Yahhh, kami mengerti. Lalu karena sudah tidak ada lagi keinginan kami meneruskan perjalanan ke restoran terdekat untuk makan malam serta melakukan sholat magrib dan isya' di musholla restoran.
Tapi sebelum itu, kami diberi pilihan untuk membeli beberapa oleh-oleh berupa makanan khas Jogja di tempat yang aku tidak tahu namanya. Beberapa dari kami membeli dan sebagian tetap di bus karena tidak ingin membeli apa pun.
Setelah makan dan sholat. Kami kembali ke bus untuk menuju ke kampung halaman. Karena suasana hati yang kacau banyak dari teman-teman berceloteh di bus untuk mengobati rasa kecewa. Tetapi ada sebagian yang memutuskan untuk menyambung mimpi dengan tidur. Sampai sekitar pukul 02.30 dini hari kami dibangunkan untuk mengemas barang-barang kami karena sudah hampir tiba. Akhirnya kami sampai di madrasah untuk menemui orang tua yang sudah menjemput untuk pulang ke rumah.


  PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman kami study tour ke Jogja, sudah membuktikan bahwa Indonesia mempunyai banyak sekali ragam budaya di wilayah-wilayah teritorialnya. Khususnya Jogja yang mempunyai nilai sejarah yang kental dan tempat-tempat penting yang patut untuk disinggahi. Maka dari itu, sangat menyenangkan untuk kembali berpetualang menjelajahi kota-kota lainnya.

B. Saran
Terlepas dari kegagalan menuju jalan Malioboro. Diharapkan teman-teman lebih bisa menghargai waktu. Agar apapun yang sudah direncanakan dapat terlaksana dan tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang- orang sekitar.

Post a Comment

1 Comments

Jangan melakukan spam, tak ada link dan bicara kotor.
Berkomentarlah dengan cerdas