Catatan Rantau: Keputusan Akhir

 Hidup merupakan rangkaian keputusan demi keputusan. Baik itu suka atau tidak suka kita dituntut untuk membuat keputusan. Bahkan ketika tidak memilih sekalipun. Itu berarti keputusan untuk tidak mengambil suatu tindakan. Life is choice bahasa kerennya.

Curhatan anak rantau dalam membuat keputusan saat jauh dari oarng tua

Akan tetapi apalah arti keputusan itu sendiri jika kita tak beraksi. Terus-terusan mengumpulkan niat, semangat, dan motivasi, juga tidak berguna jika hanya berdiam diri. Ketika banyak orang di luar sana yang bersikeras merealisasikan mimpi, rasa-rasanya dunia menuntut kita untuk menjadi bagian dari kaum mayoritas tersebut. Akan tetapi, menikmati hidup dengan mengalir sesuai takdir asal tidak tenggelam juga tak ada salahnya. Toh, hidup ini pilihan.
Sore ini aku rehat sejenak menciptakan ruang sepi sembari menyusun rencana yang sempat tercecer. Rasanya baru kemarin aku membuat keputusan. Tapi hari ini pikiranku berubah. Yah, manusia memang seperti itu, mudah sekali berubah pikiran. Kadang dibuat mantap dengan keputusan yang berujung bahagia atau penyesalan, kadang juga dibuat bimbang.
Aku pernah mendengar bahwa lebih baik kita meninggalkan sesuatu yang meragukan. Dan apabila sudah membuat keputusan maka harus mantap. Tidak boleh berhenti di tengah jalan. Dalam hal ini aku kadang setuju, kadang tidak. Terlalu ambisius mengejar mimpi membuat hidup seperti ajang lomba. Terlalu santai juga tidak mengantarkan kita pada impian. Lalu harus bagaimana?
Tergantung kemampuan.
Manusia dilahirkan berasal dari rahim berbeda. Kita tidak bisa memilih mau lahir dari rahim siapa. Jadi privilege yang dimiliki pun berbeda-beda. Semua sudah diatur oleh-Nya dengan adil. Sehingga apapun itu yang dihadapkan dalam hidup ini ya sesuai kemampuan yang kita miliki.
Sejauh apapun aku melangkah, jika itu bukan untukku ya seperti saat ini. Jujurly udah capek banget sama keadaan. Tapi mau bagaimana? Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan, pokok harus terus bergerak. Rintangan dan cobaan adalah pelengkap bumbu kehidupan. Buktinya semua itu bisa dilewati sehingga masih bisa berdiri sampai saat ini (walaupun sedikit goyah).
Aku tidak tahu harus memulai dan mengakhiri tulisan ini dengan kata apa, pikiranku kacau, badan lemas karena dari pagi belum makan. Aku berdoa sempga ini merupakan keputusan terbaik dan diridhoi oleh-Nya serta kedua orang tua.

Ungaran, 24 Februari 2023

Post a Comment

0 Comments