Desa Pelemgede, Pucakwangi, Pati

Sekilas tentang desaku

Indonesia terkenal akan ribuan pulau yang mendiami serta beraneka ragam kekayaan alamnya. Gugusan pulau terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Salah satu pulau yang dihuni penduduk terbanyak adalah Pulau Jawa. Ibukota Indonesia juga terletak di Pulau Jawa, tepatnya Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Selain itu terdapat pula ribuan desa yang mengilhaminya. Salah satunya terletak di daerah Jawa Tengah bagian utara. Kabupaten Pati memiliki slogan khas, yaitu “Pati Bumi Mina Tani”.




Desa Pelemgede merupakan desa di Kabupaten Pati dari sekian banyak desa. Sudah dua periode ini Desa Pelemgede dikepalai oleh seorang Kades yang bernama Dr. Hadi Mustamar. Beliau sendiri merupakan seorang dokter yang bekerja di klinik. Sering dipanggil masyarakat sekitar dengan panggilan Mas Hadi. Bisa dibilang umurnya masih muda.

Konon kata sesepuh Desa Pelemgede nama ‘Pelemgede’ berasal dari kata pelem (dalam bahasa Jawa) yang artinya buah mangga. Sedangkan gede (dalam bahasa Jawa) artinya besar. Jadi kata ‘Pelemgede’ mempunyai makna ‘mangga besar’ atau ada yang menyebutnya ‘mangga raya’.


Kenapa dinamakan demikian?

Katanya dahulu kala ada sebuah pohon mangga di dekat balai desa -sekarang. Pohon mangga tersebut jarang berbuah, jika berbuah itu pun hanya satu. Tapi buahnya sangat besar. Berbeda dari ukuran buah mangga pada umumnya. Oleh masyarakat setempat desa tersebut diberi nama Desa Pelemgede.

Desa Pelemgede terdiri dari 5 dukuh, yaitu :

1. Dukuh Telaga
Dalam lidah orang sekitar menyebutnya sebagai Dukuh Tlogo, yang berarti telaga air. Dukuh ini terletak di sebelah barat Dukuh Pelemgede. Persisnya di sisi kiri jalan Pucakwangi. Dekat dengan area persawahan.

2. Dukuh Pelemgede
Dukuh ini terletak di tengah-tengah yang diapit oleh Dukuh Telaga, Dukuh Kudur, Dukuh Jodag, Dukuh Dadap, serta desa tetangga, Desa Jatilawang.

3. Dukuh Jodag
Jika berada di lapangan Pelemgede lalu ke arah timur, kita akan menjumpai sebuah dukuh yang bernama Dukuh Jodag. Sama halnya seperti Dukuh Telaga, dukuh ini juga diapit oleh area persawahan serta hutan jati. Di Dukuh Jodag terdapat juga TPQ Al Mubarok, di mana tempat belajar dan mengajar Al Quran langsung kepada ahlinya.

4. Dukuh Dadap
Dukuh yang asri. Kenapa? Karena dikelilingi oleh hutan jati. Dibandingkan dengan Dukuh Jodag, Dukuh ini lebih banyak hutan jatinya. Terletak di timur Dukuh Pelemgede. Walaupun begitu, Dukuh Dadap termasuk dukuh yang maju.

5. Dukuh Kudur
Kalau mau ke Desa Pelemgede dari arah utara (alias dari Juwana) kita akan melewati Dukuh Kudur terlebih dahulu. Dukuh ini berada di pinggir Desa Pelemgede. Satu-satunya dukuh di Desa Pelemgede uang terdapat dua masjid. Di selatan sungai dan di sebelah utaranya sungai.

Namun, warganya tetap menjaga kerukunan antar sesama.


Tepat di Desa Pelemgede saat ini (2018-2019) sedang dilakukan renovasi masjid besar Miftahul Huda yang dananya berasal dari urunan warga Pelemgede serta beberapa donatur lainnya. Jika Anda bingung ingin menginfakkan harta Anda ke mana, mungkin di Masjid Miftahul Huda inilah tempat yang paling cocok. Tinggal tulis di kolom komentar di bawah ini, nanti Mimin akan kasih tahu caranya.

Kebetulan Mimin asli orang Pelemgede sejak lahir.


Sedekah Bumi

Sedekah bumi Desa Pelemgede diadakan setiap satu tahun sekali pada bulan Zulhijjah atau pada bulan besar dalam kalender Jawa. Acara tersebut digunakan sebagai ajang pemersatu umat. Serba serbi kegiatannya bahkan dimulai 1 bulan sebelum hari H. Biasanya diawali dengan pertandingan sepakbola antar dukuh dan diakhiri dengan kegiatan pengajian umum.

Selain itu terdapat pula arak-arakan sembari membopong gunungan dari hasil bercocok tanam. Setiap RT selalu unjuk gigi, mempersembahkan karya terbaiknya.

Demikian sedikit ulasan dari Mimin. Nantikan ulasan berikutnya. Ok!

Semoga Bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments