Ngabuburit Asyik Ala Anak Desa

Tak terasa telah sampai pada pertengahan bulan Ramadhan. Makanan ringan lebaran mulai dijajakan di toko-toko. Lantas apa yang dilakukan untuk mengisi Ramadhan? Kebanyakan orang setiap sorenya memadati pusat perbelanjaan maupun tempat-tempat yang enak menurut mereka.

Menghabiskan waktu di sore hari saat puasa itulah yang biasa disebut dengan kata ‘ngabuburit’. Istilah ini sudah populer di kalangan masyarakat berbagai kalangan. Malahan biasanya sengaja ada orang yang merencanakan ngabuburit sebagai ajang reuni serta buka bersama atau bukber. Setiap orang tentu berbeda cara ngabuburit asyiknya. Beda tempat, beda kegiatan, dan beda orang.


Di daerah Mimin sendiri kalau ngabuburit beda umur, beda pula kegiatan ngabuburitnya. Bagi anak kecil yang kebetulan belajar di Madrasah Diniyah mengisi waktu sore dengan tadarusan di masjid. Sedangkan bagi ibu-ibu sibuk mengolah makanan di dapur buat buka puasa.

Selain itu, macam-macam ngabuburit asyik bisa dilakukan dengan cara apa saja, misalnya jalan-jalan pakai motor mengelilingi desa, main bola bersama tetangga desa, tadarusan, mengkaji kitab, dan lain sebagainya. Di bawah ini adalah ngabuburit asyik ala muda mudi di daerah kami, yaitu sebagai berikut :

1. Tadarusan di masjid secara berjamaah
Tadarusan di masjid diisi oleh santri Madrasah Diniyah yang berlokasi persis di belakang masjid menjadi agenda rutin setiap hari. Bahkan sudah menjadi kegiatan yang harus dilakukan setiap tahunnya pada bulan Ramadhan.
Santri yang bertugas membaca Al Qur’an memakai pengeras suara ialah santri yang dipilih langsung oleh pengurus Madrasah Diniyah dan bacaan al Qurannya pun fasih. Hal itu dibuktikan melalui ujian al Qur’an yang telah diujikan kepadanya.
Sedangkan sebagian santri yang tidak kebagian membaca al Qur’an dengan pengeras suara pun menyimak bacaan temannya itu, serta membaca juz yang telah ditentukan sebelumnya. Karena per hari minimal khatam sepuluh juz al Qur’an. Usai tadarusan dilanjut dengan membersihkan dan merapikan masjid untuk nantinya buka puasa bersama, lalu jamaah shalat Maghrib. Jamaah masjid tentunya bukan hanya berasal dari daerah sekitar, melainkan umum bagi siapa saja.

2. Main sepakbola di lapangan
Khusus yang ini hanya dilakukan oleh remaja laki-laki. Biasanya dimulai dari pukul lima sore. Ada yang bertindak sebagai pemain dan ada pula yang duduk santai di atas motornya di pinggir jalan, menonton. Rasa lelah mereka katanya tak terasa karena dalam waktu sekitar 40 menit itu merupakan waktu emas ngabuburit asyik. Sepakbola rutin tiap hari ini juga dimanfaatkan untuk berlatih mengembangkan bakat generasi muda dalam bidang olahraga. Alasan mereka memilih ngabuburit di lapangan bersama teman-teman salah satunya karena gratis. Cuma keluar keringat.

3. Menyiapkan takjil
Walaupun sudah ada pembagian tugas dalam menyiapkan takjil untuk berbuka bersama di masjid, sebagian anak-anak yang tidak memiliki kegiatan pasti pun bisa membatu memasak di dapur salah satu warga yang diamanahi memasak makanan serta takjil. Anggap saja sebagai ibadah.

4. Pergi jalan-jalan
Ini yang sering ditunggu-tunggu bagi mereka yang anggota keluarganya pada mudik. Lumayan, satu tahun sekali bisa ngabuburit bersama keluarga besar. Ataupun misalkan tidak bersama keluarga pun bisa mengajak teman di sekitar.

5. Ikut pengajian kitab khusus di bulan Ramadhan


Kegiatan ini biasanya diadakan teruntuk ibu-ibu yang dibimbing langsung oleh Pak Kyai. Kitabnya sudah disediakan, tinggal kemauan diri sendiri. Mau ikut atau enggak.

Begitulah serba serbi ngabuburit asyik ala daerah kami. InsyaAllah semua merasa bahagia. Bagaimana ngabuburit asyik di daerah kalian

Semoga bermanfaat.

Post a Comment

3 Comments

  1. Saya juga dulu seperti itu,, memang untuk di kenang...
    www.barracudaessence.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa-masa yang tak terlupakan. Bisa jadi baha cerita juga..

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Jangan melakukan spam, tak ada link dan bicara kotor.
Berkomentarlah dengan cerdas