Assalamu'alaikum...
Mimin mau bercerita sedikit nih, disimak ya. Siapa tahu bermanfaat. Aamin...
Mimin mau bercerita sedikit nih, disimak ya. Siapa tahu bermanfaat. Aamin...
Tepat pada bulan ini umat Islam sedang menunaikan ibadah yang termasuk dalam rukun Islam ke-3, yaitu puasa Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana semua amal akan dilipatgandakan. Baik amal kebaikan maupun amal keburukan. Kebanyakan dari mereka ada yang memanfaatkan dengan sebaik mungkin waktu untuk kegiatan yang bernilai ibadah karena ganjarannya sangat menggiurkan.
“Waktu adalah uang” kata-kata itu tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kalian kan, guys?. Makanya jangan sampai kita terlalu sibuk dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Justru malah membuang-buang waktu saja.
Adapun lagi yang berbunyi “sambil menyelam minum air” nah, sambil kalian bekerja sekalian juga tuh dapatin pahala. Itung-itung nabung buat di akhirat kelak.
Terkhusus bagi teman-teman yang masih duduk di bangku sekolah, berikut ada beberapa cara agar kalian mampu menggunakan waktu antara kegiatan sekolah dan kegiatan di rumah.
1. Bangun Tepat Waktu
Ini sangat penting agar stamina kita tetap terjaga. Pada umumnya maksimal bangun satu jam sebelum waktu imsak. Salah satu sunah Nabi adalah mengakhirkan sahur. Minimal kita selesai sahur itu setengah atau seperempat jam sebelum sahur.
Sambil menunggu azan subuh berkumandang kalian bisa mengisi waktu tersebut dengan mengulang-ulang pelajaran, memahami materi, dan mengerjakan tugas yang ada. Kalau lagi malas ya bisa dipakai buat membaca al Quran.
2. Lakukan Kegiatan Seperti Biasanya
Bulan Ramadhan bukan berarti saatnya bagi kita untuk leyeh-leyeh, ngehabisin detik demi detik dengan istirahat atau semacamnya. Sebagai generasi muda mari kita tamankan semangat menggebu-gebu dalam diri.
Saat belajar ya belajarlah dengan sungguh-sungguh. من جد وجدbarang siapa yang bersungguh-sungguh ia akan menuai hasilnya. Ilmu itu ada yang diberikan langsung dan ada yang tersembunyi. Misalnya kalau kita belajar secara terus menerus dan akhirnya kita bisa memahami pelajaran itu dengan cepat. Sedangkan ilmu yang disimpan itu misalnya kalau kita sudah belajar semaksimal mungkin, tapi belum paham-paham.
Tenang saja semua akan indah pada waktunya. Tak perlu risau, pada diri seorang hamba ada takaran tersendiri yang tertulis di lembaran takdirnya.
Ulama’ terdahulu juga begitu kok. Walau tidak semuanya begitu.
3. Beribadah Lebih Giat
Telah Mimin singgung di atas bahwa pahala beribadah akan dilipat gandakan. Jadi, mumpung sekarang masih bulan puasa, gunakan sebaik-baiknya dengan tetap menjaga amalan fardlu dan ditambah amalan sunnah.
Sebagai contoh yaitu shalat sunnah rowatib. Kalau biasanya kita hanya cukup shalat fardhu saja, mungkin di bulan penuh berkah ini bisa kita jadikan sebagai ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikanفاستبقوا الخيرات ) ).
Minin pernah denger jikalau kita beribadah di waktu muda, fisik kita kan masih sehat bugar dalam artian belum sakit-sakitan. Tabungan gitu deh.
4. Istiqomah Dalam Kebaikan
Hal ini penting sekali. Sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit dan Allah menyukai ibadah seorang hamba walaupun itu sedikit, namun dilakukan secara terus menerus.
“Tirakate santri kui istiqomah” begitulah dawuh dari Kyaiku yang artinya : usahanya seorang santri/orang yang belajar yaitu keistiqomahan.
Belajar yang dilakukan secara rutin akan lebih nancep di pikiran kita, daripada belajar sekali ataupun sistem kebut semalam. Nah, apabila ada ulangan harian mendadak kan lebih enak tuh. Yang lain belum belajar, eh kita udah belajar. Pastinya sedikit materi pelajaran yang kita baca semalam kan ada yang masih tersimpan rapi dalam memori otak. Hee..
Okey, segitu dulu aja ya guys. Coba deh terapkan secara perlahan dulu. Nanti jadi kebiasaan baik bagi kita. Nah, berbekal kebiasaan baik itu kita akan mampu menyongsong hari kelak yang indah.
So, gunakan waktu kalian sebaik mungkin di bulan yang penuh berkah ini.
1 Comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteJangan melakukan spam, tak ada link dan bicara kotor.
Berkomentarlah dengan cerdas